What If Love Hurt You?

(Foto : di sini)

Aku sering memikirkan ini, bagaimana jika hal yang kamu harapkan akan paling membuatmu bahagia nyatanya malah berbalik menyakitimu? Bagaimana jika 'cinta' yang seharusnya membuatmu 'bahagia' malah berubah menjadi 'derita'?

Aku takut hal itu terjadi padamu, juga padaku. 

Aku harap, kita berdua bisa sama-sama punya akhir yang bahagia, walaupun nyatanya nanti tidak bersama. 

Kuberi tahu sebuah rahasia; 

Aku menyukaimu tidak untuk menyulitkanmu. Kalaupun hanya aku, kalaupun perasaanku nyatanya tidak berbalas, tidak apa-apa. 

Aku menyukaimu, dan aku bersungguh-sungguh tentang ini. Terlepas dari apa kamu juga menyukaiku atau tidak, aku tidak terlalu memikirkannya. 

Namun pada kenyataannya, tidak mudah untuk 'tidak apa-apa'. Ini sulit.

Saat tahu kamu memutuskan untuk bersamanya, aku jadi orang yang patah hati paling sempurna. Aku tidak 'tidak apa-apa'. Tentu saja, aku berdo'a semoga kalian tidak akan panjang.

Manusiawi.

Dan nyatanya, kalian memang tidak panjang. Kalian berpisah tidak lama dari itu, entah karena apa. 

Ada sedikit rasa bahagia saat mengetahui perpisahan kalian. Itu berarti aku punya kesempatan lagi untuk bisa dekat denganmu. 

Tapi, tidak!

Aku dan kamu tidak pernah bisa jadi dekat, seperti ada batas yang memisahkan. Kamu seperti membangun tembok besar untukku. Aku sadar itu, aku paham betul tentang itu, tapi bodoh tetap mengabaikannya.

What if love hurt you? 

Ketika melihatmu menderita, bagaimana bisa aku tetap memiliki perasaan bahagia? 

Kamu terluka, aku juga. 

Aku tidak akan mendo'akan yang tidak-tidak lagi kali ini. Sungguh aku ingin kamu bahagia, dengan siapapun itu yang memang membuatmu bahagia. 

Aku menyukaimu, dan tidak ingin menyulitkanmu. Dengan tulus, semoga 'cinta' tidak menyakitimu kembali.

(Agustus, 2019)