At The End of The Day

(Foto : di sini)

Aku pikir, aku akan baik-baik saja. Patah hati bukan masalah, perasaanku hanya tidak berbalas--dan itu tidak apa-apa. Aku percaya diri bisa melalui ini dengan keren. 

Aku bilang pada temanku bahwa aku tidak terpengaruh, bahwa perasaanku baik-baik saja, bahwa tidak masalah jika ia tidak menyukaiku juga. Aku sadar betul bahwa aku tidak bisa mengendalikan perasaan orang lain. Jika aku tidak bisa masuk ke hatinya, oh ya sudah, tidak apa-apa. Jika ia ternyata menyukai orang lain, baiklah, aku akan tetap mendo'akan kebaikan untuknya--juga mungkin sedikit do'a baik untuk kelancaran hubungannya dengan orang yang ia suka. Aku ingin ia bahagia--di hidup yang singkat ini, aku ingin ia lebih banyak bahagianya. 

Jauh sebelum aku menyatakan perasaanku padanya, aku sudah siap untuk patah hati. Jadi, aku tidak terlalu kaget saat tahu ia ternyata memang tidak menyukaiku juga. Karena patah hati sebelumnya sudah kupersiapkan, jadi aku hanya tinggal melaluinya saja 'kan? Sesederhana itu. Haha.

Aku menjalani rutinitas harianku seperti biasa. Asal ia tahu, aku juga sama sibuknya--aku juga sama banyak kegiatannya. Aku tetap menjalani hidupku seperti biasa, seolah patah hati bukan apa-apa. 

Tapi at the end of the day, semua itu runtuh. Aku sama sekali tidak keren--aku hanya berpura-pura menjadi keren. Aku merasa sedih dan tidak berharga, pikiran-pikiran random seperti i don't deserve to be loved by someone else terus berputar di kepalaku pada tengah malam, membuat ritme sirkadianku berantakan. Aku akan berakhir menangis--dan mengantuk, kemudian tertidur. 

Efek samping patah hati memang menyebalkan sekali. 

Tapi, tenang saja. Aku pasti bisa melalui ini--sekali lagi, mencoba dengan keren. Tenang saja, patah hati hanyalah satu dari banyaknya fase kehidupan, aku akan baik-baik saja. Aku akan mengusahakan diri untuk itu.

Ini mungkin akan menjadi yang terakhir aku menutup tulisan tentangnya dengan kalimat, 'Aku selalu mendo'akan kebaikan untuknya, semoga ia dilimpahi banyak kebahagiaan.' 

(Desember, 2024)



Oh iya, satu hal lagi. Aku tidak tahu apakah tulisan ini akan sampai padanya atau tidak, tapi jika tulisan ini (entah bagaimana) sampai padanya, aku benar-benar ingin mengucapkan terima kasih.

'Terima kasih ya sudah menolakku dengan baik. Do'akan juga kebaikan untukku, semoga kita sama-sama dilimpahi banyak bahagia.'

Aku tidak sanggup menyampaikan pesan ini secara langsung padanya. Haha.

Komentar

  1. tidak harus dengan keren, kamu hanya harus melaluinya saja

    BalasHapus

Posting Komentar