Puisi-puisi yang kamu tulis, tanda-tanda baca yang tidak aku mengerti

(Foto : di sini)

Maaf, kalau aku kurang cerdas.

Aku kesulitan memaknai puisimu,

kamu adalah bahasa asing yang sulit kumengerti.

 

Maaf, aku mungkin kurang pintar.

Aku tidak paham maksudmu,  

apa yang coba kamu sampaikan lewat barisan kalimat itu?

 

Puisi-puisi yang kamu tulis, tanda-tanda baca yang tidak aku mengerti, perasaan-perasaan kita,

semua meluap, meledak, melewati kita.

 

Aku seperti berjalan melewatimu, saat kamu berjalan ke arahku sambil tersenyum.

 

Seandainya aku punya satu kesempatan untuk mengulang momen itu lagi, aku tidak akan ragu untuk berlari menghampirimu lebih dulu. Aku akan langsung menyapamu sambil tersenyum. 

Seandainya aku punya satu kesempatan seperti itu, aku tidak akan menunggu sampai kita berdua berpapasan secara kebetulan. Aku akan mencari cara untuk menemukanmu lebih dulu. 

Seandainya aku punya kesempatan, aku tidak akan melewatkanmu lagi.

 

(Mei, 2024)

Komentar