One Fine Day Seventeen Eps. 2, "Tolong selamatkan kami~" [Review]

Photo source: trakt.tv

Hai.. Hai.. Hai..

Apa kabar kalian? Pasti seneng banget buat kalian yang dapet jatah libur yang masih panjang setelah lebaran. Semacam aku. Hehe. Apa kabar juga hati kalian? Mendapati undangan-undangan serta kabar gembira dari teman-teman kalian yang sebentar lagi melepas masa lajang. Ikut seneng? Iya. Jadi pengen? Sedikit. Hehehe. Nggak kok, nggak baper. Ah iya, apa kabar juga perut kalian? Makin kesini kue-kue lebaran makin terasa enak, kan? Rasanya beda banget saat dimakan pertama kali di hari H lebaran..

Kok aku malah curhat? :(

Langsung saja, jadi postingan kali ini akan membahas kelanjutan kisah Seventeen di acara One Fine Day. Teman-teman yang belum membaca review episode 1, lebih baik baca dulu disini biar ngobrolnya nyambung. Hehe.

Sekilas di episode 1, anak-anak Seventeen seneng dan antusias banget begitu tahu bakal ikut acara One Fine Day. Gimana enggak, acara itu adalah acara liburan para artis, yang mewah dan menyenangkan. Berkaca dari para senior mereka yang sudah ikut acara tersebut, anak-anak Seventeen juga berharap liburan mereka di One Fine Day bakal mewah dan menyenangkan. Mereka agak sedikit nggak percaya juga sih kalau mereka yang baru debut beberapa bulan sudah ikut acara One Fine Day. Tapi mereka mah segera menepis pikiran tersebut dengan membayangkan berbagai kegiatan mewah yang menyenangkan. 

Nah, mereka tuh nggak tahu bakal liburan dimana. Mereka cuma diberi tahu bahwa mereka akan liburan selama 5/6 hari. Di malam sebelum keberangkatan, mereka sudah siap-siap, masukin baju dan segala keperluan lainnya ke dalam koper masing-masing dengan antusias. Namun esoknya, setelah di beri makan dengan banyak sekali makanan, mereka dibawa ke terminal kapal/pelabuhan. Sebenarnya, anak-anak Seventeen udah punya perasaan nggak enak sejak di beri makanan yang luar biasa banyak dan mewah tadi, tapi mereka berusaha menepis pikiran tersebut dan berpositive thingking. Namun nyatanya, firasat buruk tak pernah salah. Staff menyuruh mereka untuk membuat survival kit dalam waktu satu menit dan segera berlari ke kapal. Iya, karena kapal tersebut udah mau berangkat. Dan dapat dilihat, para petugas kapal yang lagi nungguin anak-anak Seventeen. Mereka juga disuruh untuk mengumpulkan handphone dan dompet. Kaget lah anak-anak Seventeen ini. Mereka tetep ngerjain perintah tersebut walaupun sambil ngedumel dan wajah yang yaudahlah kerjain dulu. Setelah satu menit habis, staff segera menyuruh mereka untuk naik kapal. Berlarianlah anak-anak Seventeen menuju kapal, walau ada juga yang terlihat enggan (Seungkwan sama DK sih yang ekspresinya paling bikin ketawa). Mereka meninggalkan koper yang sudah dipersiapkan sejak semalam di dermaga, kondisinya sungguh terbengkalai.

Di kapal, mereka kelihatan kayak pengungsi gitu, hehe. Boro-boro dapet tempat VIP, mereka membaur aja sama penumpang lain. Kebanyakan penumpang kapal itu udah lansia dan paruh baya. Anak-anak Seventeen masih belum tahu akan di bawa kemana. Mereka kemudian tertidur sepanjang perjalanan. Saat sampai, hari ternyata sudah gelap. Anak-anak Seventeen turun dari kapal pelan-pelan. Aku yang lihat mereka berasa kayak yang pengen ketawa tapi kasihan juga. Mereka terlihat seperti berada di tempat yang asing. Staff segera memberi mereka arahan dan memberitahu mereka mengenai nama acara sesungguhnya. Hahaha. Jadi ternyata bukan One Fine Day yang mewah-mewah itu? Iya, nama acara yang sebenarnya adalah 13 orang bersinggah. Oke, anak-anak Seventeen mulai ribut dan pengen ngelakuin One Fine Day aja. Jadi, selama 5/6 hari kedepan mereka akan bersinggah di sebuah pulau. Tanpa handphone dan dompet. Serta hanya mengandalkan survival kit yang telah mereka persiapkan tadi sebelum naik kapal. Staff juga menyuruh mereka untuk mencari rumah yang akan mereka tinggali sendiri. Setelah melewati berbagai perdebatan, akhirnya mereka nurut aja. Mereka bagi tim untuk menemukan rumah. Sampai akhirnya, setelah melewati lika-liku, mereka menemukan juga rumah yang akan mereka tinggali.

Di episode 2, anak-anak Seventeen mulai mengakrabkan diri dengan rumah tersebut. Mereka mencari makanan di rumah tersebut, namun hanya ada beras (yang benar-benar sedikit), sedikit kimchi, dan ubi. Mereka langsung protes. Mereka kemudian mengumpulkan makanan yang dapat mereka bawa dalam survival kit mereka. Ada beberapa ramen cup, sosis, kopi instan, dan sebungkus coklat. Mereka merasa lapar. Mereka berinisiatif untuk membuat makanan. Mereka mengumpulkan semua bahan makanan di atas meja. Hoshi menyarankan untuk membagi tim, menjadi tim memasak dan tim membersihkan. Mereka langsung gerak. Tim memasak; Dino, Seungkwan, DK, Mingyu, The8, dan S.Coups. Sedangkan tim membersihkan; Hoshi, Woozi, Jeonghan, Wonwoo, Joshua, Jun, dan Vernon. Tim ini langsung kembali ke dalam rumah, meninggalkan tim memasak yang mulai kebingungan karena tidak ada api. Bagaimana mereka akan memasak jika tidak ada api? Dengan kompor gas? boro-boro. 

Kocaknya, saat tim memasak sedang kebingungan, tiba-tiba Hoshi datang menyerahkan sebuah buku tentang panduan bersinggah. Di buku itu di jelaskan kalau mau membuat api harus menggunakan lensa cembung, atau menggunakan magnesium. Seungkwan yang menerima buku itu tak bisa berkata apa-apa. Dia langsung protes. Tiba-tiba ada yang menyarankan untuk menggunakan kayu bakar. Di dekat rumah ada tumpukan kayu bakar, namun bentuknya masih besar-besar karena belum di potong. S.coups langsung mengambil kapak dan bersiap memotong kayu-kayu itu. Dia juga nyuruh member lainnya untuk menjauh, bahaya, takut ada yang terluka. Sebelum memotong, dia nanya dulu ke member lain, apa benar caranya seperti ini? Dia juga sebenarnya nggak yakin bisa atau engga motongin kayu-kayu itu. Anak-anak Seventeen disitu langsung kayak yang teriak-teriak takut, terutama Mingyu (asli lucu banget). Di percobaan pertama, S.coups gagal motong kayu itu. Tapi dia terus mencoba dan nggak menghiraukan kondisi sekitar. Walaupun Mingyu dan The8 berdebat panas, S.Coups mah kalem aja motong-motongin kayu itu. Walaupun begitu, Mingyu dan The8 akhirnya selaras lagi dan bersama-sama membuat api. Tim memasak bener-bener berusaha keras dalam membuat api. Ternyata memakan waktu yang sangat lama. Hampir 2,5 jam. Dan mereka baru membuat apinya. HANYA APINYA. Belum masuk kegiatan masak-masak. 

Setelah melalui perjalanan yang sangat panjang dalam membuat api, akhirnya tim memasak dapat mulai memasak juga. Mereka mulai memasak nasi (berasnya sedikit banget, asli!) dan ramen. Aku agak sedih sih lihatnya, tapi pengen ketawa juga. Ada hal yang paling lucu saat memasak, yaitu saat memasak ramen, tiba-tiba sekrup tutup panci (yang warna item itu loh, pegangan yang di pake buat ngebuka tutup panci yang panas) jatuh ke dalam pancinya. Jadi, lepas gitu aja pas mau ngangkat tutup panci. Padahal di dalam panci, ada ramen dan kuahnya yang sedang mendidih. Anak-anak tim memasak langsung kaget kan, mereka nyoba nyari-nyari, ngaduk-ngaduk ramen yang lagi mendidih itu, tapi sekrupnya nggak ketemu. Hoshi tiba-tiba nyeletuk di tengah kegemparan yang sedang terjadi, “yaudahlah tinggal makan aja~”. Member yang langsung berusaha untuk tenang dan mengiyakan ucapan Hoshi. Iyalah, nanti juga bakal ketemu. DK nyeletuk, “Anggap aja zat besi..”. Dan aku langsung ketawa. Selanjutnya ada kegemparan lain yang terjadi setelah itu, mereka berdebat tentang kimchi. Anak-anak tim memasak kecuali S.coups, ingin semua kimchi yang ada dimasukkan kedalam ramen. S.coups nggak setuju, karena kalau kimchinya dihabiskan sekarang lalu besok tidak tahu akan makan apa. Semua bahan makanan telah dimasak untuk makan malam ini. Besok pagi mereka bisa kelaparan. Tapi anak-anak tim memasak tetep keukeuh untuk memasukkan semua bahan yang ada, besok mah gimana besok. Akhirnya, karena paksaan semua anak-anaknya, leader S.coups menyerahkan kimchi itu. Agak ngga rela dia ngelihat semua kimchi yang ada di wadah dimasukkan ke dalam panci ramen. S.coups bilang, besok pagi mereka harus memancing biar bisa sarapan.

Setelah ditambah kimchi, ramen yang sedang mendidih itu juga ditambah nasi. Jadi, mereka bikin makan malam ramen yang dicampur nasi serta dicampur kimchi (juga sekrup tutup panci). Setelah matang, S.coups segera membagi ramen campur itu. Anak-anak Seventeen berkumpul dan mulai mengantri, asli mirip banget pengungsi. S.coups membagi makanan itu ke dalam mangkuk kecil yang dibawa Anak-anak Seventeen. Setelah semua rata terbagi, mereka mulai makan. Mereka bilang rasanya lebih enak. Mungkin karena mereka yang memasaknya sendiri. Oya, sekrup tutup pancinya ditemukan di mangkuk S.coups. Dia girang banget karena dia yang menemukannya. Setelah makan ramen campur, mereka mulai makan ubi yang dibakar di bawah tungku. Mereka makannya lahap banget. Setelah habis, barulah tim membersihkan akan memulai tugasnya. Sedangkan tim memasak masuk ke dalam rumah dan beristirahat.

Tim Membersihkan mulai bergerak untuk membersihkan, dimulai dengan mencuci semua piring dan peralatan memasak. Kemudian mereka membersihkan meja dengan cermat. Setelah semua selesai, mereka kembali ke dalam rumah dan beristirahat juga.

Esoknya, jam setengah delapan pagi, tiba-tiba alarm berbunyi. Yang pertama bangun adalah DK. Dilanjutkan dengan member lain, S.coups. Dia membangunkan semua member lain. Wonwoo tiba-tiba ngelindur. Ngomong nggak masuk akal, sampe nyanyi. Aku ketawa ngakak pas nonton bagian ini. 

Sesuai kesepakatan kemarin malam tentang pembagian tugas, ada yang memancing, menjaga rumah, dan menjelajah lingkungan sekitar. Yang kebagian tugas untuk memancing adalah S.coups, Mingyu, dan Jeonghan. Mereka segera bersiap-siap dan berangkat menuju dermaga.

Saat sampai, mereka bertiga segera menghampiri seorang bapak untuk menanyakan caranya memancing. Bapak itu mengarahkan mereka ke sisi dermaga, karena katanya banyak ikan disana. S.coups, Mingyu, dan Jeonghan nurut aja. Mereka mengikuti si bapak. Mingyu bilang kalau memancing membutuhkan umpan. Nah, bapak yang tadi dengan senang hati menyuruh salah satu dari mereka untuk mengikutinya mengambil umpan. S.coups lah yang pergi bersama si bapak untuk mengambil umpan tersebut. 

Sedangkan di rumah, Anak-anak Seventeen satu persatu mulai bangun dan bersiap-siap. Hoshi, Seungkwan, Vernon, dan Joshua sepertinya kebagian untuk menjelajah desa. Setelah bersiap-siap, mereka langsung pergi keluar rumah dan berjalan-jalan. 

Tim memancing, Mingyu dan Jeonghan, mencoba memancing duluan karena S.coups lama. Mereka jadi suudzhon, jangan-jangan S.coups saat ini sedang makan-makan. Hehe. Yang jelas mah S.coups lagi nyerut umpan yang beku. Saat S.coups datang, tim memancing segera memulai kegiatannya. Mereka kayaknya ahli deh dalam memancing. Mereka dapat terus ikannya. 

Di rumah, tersisa beberapa orang yang menjadi tim penjaga rumah. Mereka mulai masak air untuk menyeduh kopi instan. Wonwoo berjalan ke arah kebun di pekarangan rumah. Dia nggak bisa makan ikan dan sebangsanya. Jadi, dia bertekad akan menanam sayuran disana. Jun tiba-tiba bilang akan membutuhkan waktu seminggu untuk bisa panen. Wonwoo bilang engga, pasti bisa-pasti bisa (maksudnya, pasti bisa dimakan sekarang-sekarang). Mereka membuat bbopgi. Aku nggak tahu ini apa. Teman-teman bisa melihatnya nanti di video. Tidak lama kemudian, Tim Memancing pulang dengan membawa banyak ikan. Mereka langsung disambut oleh tim penjaga rumah. Ikan yang ditangkap benar-benar banyak. Jun tiba-tiba nanya ke semua member yang ada disana, “ngomong-ngomong, ada yang tahu bagaimana cara membunuhnya?”. Aku langsung ketawa. Mingyu langsung bilang, “bukan membunuh, tapi membersihkan mereka.”. 

Mereka berniat akan membuat tim membersihkan ikan. Jeonghan langsung nunjuk Mingyu sebagai tim mebersihkan ikan, sendirian. Mingyu mah kalem aja, sok-sok aja. Asli deh, Mingyu ini bisa segala. Bikin api, masak, mancing, ngebersihin ikan, dan banyak hal lain.

Jeonghan mengajak DK dan The8 (baca, de eigh) untuk mencari anak-anak lain, tim menjelajah desa belum juga kembali. Saat mereka berjalan, mereka berpapasan dengan tim menjelajah desa. Mereka jadi punya rencana. Mereka kan tidak punya apa-apa, kecuali ikan yang baru saja ditangkap tim memancing, jadi mereka berencana untuk melakukan pertunjukkan ke warga desa agar mereka bisa dapat makanan. Mereka berjalan menyusuri satu persatu rumah. Dengan muka tebal, mereka melakukan tarian dan minta bahan makanan. Warga yang ditemui anak-anak Seventeen ini baik-baik. Mereka ngasih banyak beras, banyak kimchi, dan seekor ikan makarel spanyol yang besar banget. Sambil membawa semua bahan makanan itu, anak-anak Seventeen pulang ke rumah dengan bahagia.

Di rumah, ada Mingyu yang lagi sibuk. Dia ngebersihin ikan sendirian. Saat motong ekor ikan, dia teriak-teriak minta maaf. S.coups yang lihat itu langsung bilang, “Kamu harus membuat ikannya tak sadar dulu sebelum membersihkannya.” Mingyu nurut, dia mukul dulu kepala ikannya, kemudian memotongnya sambil teriak-teriak minta maaf. S.coups yang lihat langsung ngerasa ngeri pas kepala ikan itu Mingyu potong. Dia juga ikutan teriak-teriak. Dino juga yang ngelihat itu, kayak yang ngerasa ngeri. Dia memalingkan pandangannya, nggak sanggup lihatnya. Mingyu walaupun dengan wajah  ngeri, dia terus melakukan kegiatannya membersihkan ikan. Setelah kepalanya di potong, dia membelah badan ikan tersebut dan mengeluarkan isinya. Jun nanya apakah ini pertama kalinya dia ngebersihin ikan. Mingyu langsung jawab, “Iyalah! Dimana lagi aku pernah melakukan ini!”. Tapi, potongannya Mingyu tuh rapi banget. Satu per satu ikan itu akhirnya selesai di bersihkan.

Saat tim menjelajah desa+Jeonghan, DK, The8 sampai di rumah, anak-anak seventeen terkejut saat melihat banyak sekali bahan makanan yang dibawa mereka. Mereka kelihatan seneng banget. Akhirnya mereka bisa makan dengan enak. Tapi kebahagian itu tidak bertahan lama, tiba-tiba staff acara menghampiri mereka. Staff itu bilang kalau mereka akan mengakui makanan yang di dapat dengan kerja sendiri, contohnya pas mancing ikan. Tapi mereka tidak mengakui kimchi, makarel spanyol, dan beras, karena anak-anak seventeen dapetinnya dengan meminta. Jadi, staff acara nyuruh agar semua bahan yang tadi hasil minta itu di kembalikkan. Nah, Anak-anak Seventeen mulai ribut dan ngerasa nggak rela. Akhirnya mereka nggak punya pilihan lain selain mengembalikkan semuanya. Dan hanya makan ikan makarel hasil tangkapan tim memancing. Sedih banget ih. Tapi anak-anak Seventeen, memandang hal itu dengan sikap positif. Walaupun ada juga sih yang tetep nggak rela. Setelah makan mah, mereka ceria lagi.

Nah, selanjutnya adalah godaan para staff. Vernon lagi berdiri di depan cermin, tiba-tiba seorang staff kameramen datang dan menghampiri Vernon sambil menyerahkan sebungkus coklat. Kaget kan Vernon. Kameramen itu bilang, “makan diam-diam.”. Tapi, Vernon langsung nolak. Dia mengembalikkan coklat itu dan bilang, “Aku baik-baik aja.”. Kameramen itu nerima coklatnya kembali dan berjalan keluar. Dengan begitu, luluslah sudah seorang Vernon. Hehe. 

Lain lagi dengan S.coups, Joshua, dan Jeonghan. Mereka bertiga lagi tiduran, sambil ngedumel juga. Tiba-tiba seorang staff kameramen masuk ke ruangan untuk berpura-pura memeriksa kamera. Staff cameramen itu memberikan sebungkus coklat  pada mereka. S.coups langsung nerima coklat itu dan seneng banget. Staff kameramen bilang, “jangan bilang siapapun.”. S.coups langsung jawab iya dengan ekpresi wajah yang seneng banget. Setelah itu, staff kameramen langsung pergi. Mereka bertiga seriusan seneng banget dapat coklat. Jeonghan bilang nggak usah dibagi sama yang lain, kita makan bertiga saja. Sambil ketawa, S.Coups bilang nggak bisa. Dia beranjak bangun dan memberi tahu member lain. S.coups membagi coklat itu dibawah selimut. Dan satu per satu Anak-anak Seventeen masuk selimut untuk makan coklat itu. Mereka berbagi sebungkus coklat itu bareng-bareng.

Godaan staff tidak berhenti disitu. Sekarang ada yang menyimpan sosis di ruangan yang tak ada orang satu pun. Sosis itu disimpan di tempat yang kelihatan, di dekat telepon rumah.  Satu per satu anak-anak Seventeen mulai menghubungi keluarganya. Mereka pura-pura nggak lihat sosis itu (atau memang benar-benar nggak lihat), kecuali satu orang, yaitu Seungkwan. Dengan tangan cekatan, Seungkwan segera mengambil sosis itu dan menyimpannya di saku celana. Saat tak ada yang memerhatikan, dia mulai memakannya. Namun naas, kegiatannya memakan sosis itu diketahui Woozi. Dia dalam sekejap berubah menjadi seperti kriminal. Anak-anak seventeen pada nggak rela dia makan sosis itu diam-diam. Terutama Woozi. Seungkwan merasa sangat malu. Dia nggak bisa berkata apa-apa. Dan aku yang ngelihatnya cuma ketawa.

Episode 2 ini juga ditutup dengan wawancara. Yang jadi wartawannya kali ini adalah Woozi. Dia nanya tentang hal-hal yang dilakukan saat berada di pulau itu kepada para member. Woozi juga curhat, seketika setelah sampai di pulau itu muncul jerawat di hidungnya. Padahal wajahnya jarang banget ada jerawat. Asli, lucu banget.

Berasnya hanya segini.. Sedangkan orang yang tengah kelaparan berjumlah 13 orang.

Semua bahan makanan setelah dikumpulkan.

Pembagian tim.

Tim membersihkan.

Cara membuat api yang ada di buku.


Ada kayu bakar~

S.coups sang leader~

Ini lucu banget. Mingyu~


Semua refleks menjauh saat S.coups motongin kayu.



Tim membersihkan yang sedang bersantai selagi tim memasak mengerjakan tugasnya.


Membuat api ternyata tidak mudah~



Setelah sekian lama, akhirnya api menyala.

Setelah 2,5-3 jam membuat api.

Pegangan pancinya...


Nah kan...

Gempar
S.coups membagikan makanan~


Tim membersihkan mulai mengerjakan tugasnya.

Alarm berbunyi pukul 7.30 pagi.

Tim menjelajah desa.

Tim memancing.

Mereka sepertinya ahli memancing. Hmmm..

Wonwoo yg bertekad menanam sayur karena nggak bisa makan ikan dan sebangsanya.

Tim membersihkan ikan: Mingyu. Sendirian.

Mingyu motong ini sambil teriak-teriak.

Orang-orang di sekitarnya ngerasa ngeri.

Hasil pekerjaan Mingyu yang rapi banget.

Kimchi yg didapatkan tim menjelajah desa+jeonghan, DK, the8

Ditambah beras dan makarel spanyol.

 Namun pada akhirnya, mereka hanya makan ikan hasil tangkapan tim memancing. Walaupun begitu, mereka terlihat bahagia.

Godaan staff #1 Vernon. Lulus.

Godaan staff #2. Mereka bertiga mah malah seneng. Tapi coklatnya dibagi ke member lain.

Anak-anak Seventeen makan coklat dibawah selimut.

Godaan staff #3 Seungkwan.

Dia makan sosis itu diam-diam.

Woozi dan anak-anak lain mengetahuinya. Dalam seketika, seungkwan berubah seperti kriminal. Yang ketahuan makan sebatang sosis diam-diam. :D

Wawancara Seventeen.

Sekian review-an One Fine Day Seventeen Episode 2 ini dariku. 

Sampai jumpa di review-an episode selanjutnya.

Annyeong~


(Video source: https://m.youtube.com/watch?v=InUFtl-ZmxY&t=3s)

Komentar

  1. apakah ini menjadi sebuah blog review? hehehe :D sukakkk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih sudah berkunjung~ Bahas dia terus mah malah bikin baper sendiri, wkwkwk.

      Hapus
    2. jadi kapan nih bikin lagi prosa yang baper itu? kangen baca tulisan teteh yang jleb itu :D

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer