The Word of Affirmation [Cerpen]
(Foto : di sini ) "Kita udah nikah, udah punya anak dua, dan kamu masih nanya aku cinta kamu atau enggak? Kamu waras?" Romantisme sepertinya tidak pernah ada di kamusmu. Nggak ada tuh ceritanya kamu uwu-uwu , pasti aku terus yang cinta kamu awur-awuran . Iya, ini salahku, aku yang kayaknya salah pilih pasangan. Suatu hari, aku pernah ngebercandain kamu dengan bilang 'kayaknya aku kena pelet deh, kok bisa ya dulu aku mau sama kamu padahal kamunya nyebelin gini?' dan tanpa babibu kamu langsung menjitak kepalaku pelan, kemudian dengan angkuhnya bilang, ' hey, kamu ya yang dulu ngejar-ngejar aku.' Mendengar itu, aku mendengus tidak suka. Tapi mau bagaimana lagi, itu memang fakta. Dulu kita bisa jadian pun karena aku yang nekat nembak kamu. Aku yang pertama suka dan ngejar-ngejar kamu. Walaupun sikap kamu dingin dan terus mengeluarkan aura negatif yang sangat tidak bersahabat, aku tetap aja mepetin kamu. Makanya kayak sebuah keajaiban kita akhirnya menika