It Hurts To Be Alone [Ngobrol]

(Photo source: disini)

Ada hal-hal yang nggak bisa kita lakukan sendirian. Jatuh cinta, patah hati, pacaran, putus, menikah-- semua itu nggak bisa dilakukan hanya oleh 'aku'.

Disadari atau tidak, kita memang perlu orang lain bahkan sejak pertama kali kita dilahirkan ke dunia. Yah, kita nggak akan bisa lahir kalau nggak ada ibu. Nggak mungkin 'kan keluar sendiri dari batu? Ibu kita juga perlu bantuan orang lain ketika melahirkan kita, dibantu dokter, suster, bidan, suaminya ibu, ibunya ibu, dan banyak orang lainnya (termasuk pegawai rumah sakit, cleaning service rumah sakit, satpam, para tetangga, keponakan, ataupun saudara).

Adanya diri kita melibatkan banyak orang.

Seindividualisnya kita, seenggak sukanya kita berinteraksi sama orang lain, tetep aja kita butuh orang lain buat bantu  melakukan hal-hal yang nggak bisa kita lakukan sendirian. 

Fitrahnya manusia 'kan emang sebagai makhluk sosial. Jadi, yaudah.. jangan ngelawan fitrah. Nggak ada manusia yang bisa hidup sendirian, sehebat apapun dia.

Maka, hal yang wajar ketika kita butuh orang lain. 

Bukan cuma sekedar buat bantu ngelakuin hal-hal yang nggak bisa kita lakuin sendiri, tapi sebagai pengingat bahwa kita ini cuma manusia biasa.

Tapi masalahnya gini, pernah nggak sih ngerasa walau nyatanya orang lain banyak, berlalu lalang di hidup kita, tapi kita tetep ngerasa sendirian?

Bahkan di tengah keramaian sekalipun, kita tetep aja ngerasa sendiri. Bahkan di tempat terbising, kita tetep aja ngerasa sepi.

Saat butuh orang lain, kita ngerasa nggak punya siapapun. Nggak ada yang bisa kita tuju. Saat kita punya banyak masalah, nggak ada orang yang bisa kita datangi, bahkan untuk sekedar bersandar atau berkeluh kesah. Rasanya, kita harus ngelewatin hari yang berat itu sendirian.

Sedih sekali.

Aku pribadi, pernah ngerasa seperti itu. Aku ngerasa nggak punya siapapun. Nggak ada yang bisa aku datangi ketika aku punya banyak masalah. Aku ngerasa jadi orang yang paling sendirian di dunia. 

Sampai kemudian, aku sadar bahwa semua itu adalah perasaan paling salah.

Faktanya, kita nggak pernah sendirian. Selalu ada Allah bersama kita. 

Hanya karena nggak ada orang lain yang menemani kita, atau nggak ada orang lain yang bantu kita ketika kita kesusahan, bukan berarti kita sendirian. Ada Allah, yang selalu bersama kita. Ada Allah yang bisa kita tuju kapanpun. Fakta itu kadang sering kita lupakan. 

Percaya deh, kita akan baik-baik aja selama kita yakin ada Allah bersama kita.  

Kita nggak pernah benar-benar sendirian.

Bagiku pribadi, proses sadar ini membutuhkan waktu yang lumayan lama. Aku terperangkap dalam perasaan 'sendirian' ini nggak sebentar. Dan aku selalu ngerasa bahwa sendirian itu  nggak enak dan menyakitkan. Padahal ya, perasaan itu yang bener-bener keliru. Akunya aja mungkin yang jauh dari Allah. 

Mungkin aku terkesan alim atau gimana, tapi sebenernya enggak begitu. Aku juga nggak berniat menggurui atau apa. Dengan segala kerendahan hati, aku cuma mau share apa yang pernah aku alami. Blog ini memang berisi semua hal yang aku alami dalam hidup. Syukur-syukur dari apa yang aku alami itu ada hal baik yang bisa diambil oleh pembaca.

Terakhir, untuk semua orang yang sedang merasa 'sendiri', aku mau bilang kalau semisal nggak ada manusia yang menemani, nggak apa-apa, toh, kita masih punya Tuhan yang nggak pernah pergi.

Saat kita ngerasa sendirian, kita nggak perlu terlalu bersedih, karena kita nggak pernah benar-benar sendiri.

(Datang kesini, nanti aku 'puk' 'puk' pundaknya.)

It hurts to be alone, but we're never being alone. 

Right?

(Mei, 2020)

Komentar

Postingan Populer