Kepada Lelakiku Kelak

Photo source : di sini


Kamu membuat keputusan yang sangat besar untuk hidup bersamaku, 
terima kasih karena telah memilihku.

Aku mungkin tidak lebih baik dari perempuan-perempuan yang pernah kamu temui sebelumnya, tapi terima kasih karena kamu tetap memutuskan untuk hidup bersamaku.

Walau aku tidak jago masak dan tidak suka cuci piring, walau aku kadang-kadang egois dan tidak mau mengalah, walau aku kekanakkan, terima kasih karena kamu tetap meraih tanganku dan sangat bersabar menghadapiku. 

Walaupun aku punya banyak kekurangan, terima kasih karena kamu tidak pernah membuatku merasa rendah diri. Walaupun aku punya banyak kekurangan, aku tetap bisa menjalani hidupku dengan keren.

Terima kasih untuk segala yang telah dan terus kamu lakukan untukku. 


Aku juga ingin memohon maaf. Aku mungkin tidak tahu di kata-kata atau kalimat mana aku dapat melukai, aku mungkin tidak sadar telah melakukan perbuatan yang membuatmu marah dan sakit hati, aku benar-benar memohon maaf. 

Aku akan sangat senang kalau kamu mau mengomunikasikan segala yang membuatmu marah, sakit hati, dan tidak nyaman padaku. Aku juga akan melakukan hal serupa padamu. Kita tidak sempurna, dan itu tidak apa-apa. Mau ya terus merawat komunikasi denganku?


Aku tidak bisa memprediksi bagaimana kehidupan kita kelak, sebenarnya aku punya banyak kekhawatiran tentang masa depan kita berdua, apakah hidup kita akan baik-baik saja?

Tapi selama ada kamu, selama aku bersamamu, kupikir semua akan baik-baik saja. Kupikir aku akan baik-baik saja.

Aku tahu bahwa hidup kita tidak bisa selalu baik-baik saja. Akan ada masa-masa sulit untuk kita berdua. Tapi selama aku dan kamu mau menghadapi itu sama-sama, menjalani dengan penuh keikhlasan dan kesabaran, kupikir kita akan baik-baik saja.


Terima kasih sudah bersedia untuk saling membahagiakan denganku.

Terima kasih karena kamu membuatku tidak lagi merasa sendiri. 

Aku selalu mendo'akan kebaikan untuk kita, 
semoga kita selamat dunia akhirat. 

Aku menyayangimu, dengan seluruh hidupku.

(Agustus, 2022)



Note : Rasanya aneh banget menulis ini untuk seseorang yang bahkan aku sendiri nggak tahu. Iya, saat menulis ini aku belum ketemu kamu. Atau mungkin sudah, ya? akunya aja yang belum sadar. Hahaha, udah ah aku nggak tahu. 

Kayaknya postingan ini adalah postingan ter-emosional deh untukku. 

Komentar

Postingan Populer