Kita dan Masa


***
 
“ Aku sangat berharap, ada bintang yang jatuh saat ini juga. Aku sangat ingin meminta agar kamu bahagia “. Dia tersenyum lebar.

Aku ikut tersenyum, “ Hey ! mana ada bintang di siang hari, saat cuaca hujan lagi. Kamu harus nunggu malam “.

“ Itu terlalu lama, aku ingin kamu bahagia sekarang “. Ucapnya riang. Huh, entah kenapa aku selalu tersenyum saat mendengar ucapannya.

“ Lalu apa lagi yang kamu minta? Bintang yang jatuh bisa mengabulkan tiga permintaan bukan? “. Ucapku.

“ Hmmm.. Pertama, Ara bahagia. Kedua, Ara lebih bahagia. Ketiga, Ara sangat bahagia “. Ucapnya riang. Aku tertawa kecil.

“ Lalu buat kamu ? kamu engga minta apa-apa ? “.

Dia hanya tersenyum. Belum sempat dia menjawab, ada seorang pelanggan yang masuk. Dia kembali ke meja pantry, dan aku menghampiri pelanggan itu untuk mencatat pesanannya. Kafe ini mungkin akan segera ramai, hujan sudah berhenti.

Aku menyimpan catatan pesanan pelanggan itu di meja pantry. Dia tengah sibuk menyalakan kompor. Saat aku berbalik, dia menarik lenganku. Aku terkejut.

“ Lihat ! pelangi itu buat kamu “. Dia menunjuk ke arah jendela. Dari sana bisa terlihat, langit tengah berwarna.
 
 
-Prolog Novel " Kita dan Masa "-
Nure Fye

Komentar

Postingan Populer