Entah Siapa Lagi, Semoga Tidak Ada

Kemarin-kemarin si A, lalu si B, terus si C, terus si D, terus sekarang kamu, si E. Entah besok atau lusa akan siapa lagi.

Aku takut, sungguh aku sangat takut. Aku takut jika ternyata jodohku bukanlah salah satu dari nama-nama itu. Aku takut jika selama ini hatiku terus menyebut nama-nama orang yang salah, yang ternyata nantinya akan menjadi jodoh orang lain. Aku takut jika nama-nama itu malah menjadi penghalang bagiku untuk bertemu dengan jodohku yang sesungguhnya. Aku takut jika ternyata, selama ini aku memikirkan hal yang sia-sia. Aku juga takut jika ternyata, selama ini aku merindukan orang yang berakhir dengan sia-sia pula.
Aku takut, sungguh aku sangat takut!
Seperti yang dikatakan oleh Kak Ahimsa Azaleaf dalam “Teka-Teki Rasa”, mungkin aku harus benar-benar mengosongkan hati. Membersihkan hatiku dari semua nama, dan belajar pasrah sama Allah. Tapi itu susah! Aku terus saja melakukan hal yang sia-sia, seperti; memikirkan dan merindukan orang yang belum pasti untukku. Hal yang bagiku sudah seperti kebiasaan. Kebiasaan buruk!
Benar, seharusnya aku tidak berlama-lama dengan kebiasaan buruk ini. Move Up! Tapi, susaaaaahh! Oke, nggak apa-apa! Harus belajar! Apa yang aku dapatkan dari terus melakukan kebiasaan buruk ini selain rasa “baper” dan “kecewa” berkepanjangan? Iya, kan? Oke, sepertinya memang harus segera ditinggalin!
Kadang suatu kali, aku merasa lebih takut. Jauh lebih takut dari perasaan tak terbalas. Aku takut jika ternyata aku lebih sering memikirkan nama-nama itu dibandingkan memikirkan Sang Pemilik Rasa itu sendiri. Aku takut jika ternyata aku lebih sering merindukan orang daripada merindukan Allah dan Rasul-Nya. Aku takut, sungguh-sungguh aku sangat takut! Hati manusia mudah berubah, ia bisa saja kapanpun meninggalkan. Tapi Allah tidak akan. Benar, kan?
 
Entah besok atau lusa akan siapa lagi. Apakah akan ada si F atau si G? Aku tidak tahu. Semoga tidak ada. Aku harap tidak ada lagi. Hati ini ruangannya kecil, sudah tidak muat lagi dan harus dikosongkan dengan segera. Mudah-mudahan aku bisa lebih ikhlas untuk menerima siapapun. Siapapun.. Ah, tetap saja! Susaaahh! Oke, belajar! Move Up!


*Reminder to Myself! Kadang-kadang suka monolog sendiri. (Wkwk ya iyalah, monolog kan sendirian)

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer