Surat Cinta [Ngobrol]


Hai. Apa kabar kamu? Ah, rasanya sudah lama sekali tidak menyapa diri sendiri. Oh iya, katanya kamu sudah berusia 20? Benarkah? Wah, selamat. Kamu beranjak dewasa. Semoga semua sifat dan perilakumu yang kurang baik itu bisa pelan-pelan berubah. Hey! Kamu sudah dewasa, bukan? Sudah punya KTP juga. Kuliah sudah tingkat 3. Alangkah baiknya jika kamu berhenti bertindak kekanakkan. Ya?

Apa kabar semua mimpimu? Bukankah dulu kamu sangat menunggu usia 20? Saat SMA, kamu ingin sekali mempercepat waktu. Katanya kamu ingin segera mewujudkan mimpi-mimpi itu. Sudahkah? Apakah hari ini sesuai dengan apa yang ada dalam bayanganmu dulu? Atau? Tunggu! Mimpi, masihkah kamu memilikinya?
Kamu selalu tertawa saat mengingat mimpi-mimpi itu. Setidaknya, semua hal tersebut masih bisa membuatmu sedikit tersenyum di tengah semua rutinitas yang kamu jalani. Kamu menyadari, bahwa semakin dewasa seseorang, semakin pudar jiwanya. Menjadi robot yang berkutat dengan rutinitas. Bukankah itu menakutkan? Dan parahnya, kini kamu melihat mimpimu semakin jauh. Dan, rutinitas terasa seperti nadi, membalutmu dengan sejumlah kegiatan tanpa henti.
Kamu bilang, kamu malas mimpi-mimpian lagi. Mimpi cuma bikin sakit hati, katamu.  Ah, kamu memang seorang pengecut! Hahaha!
Namun, kamu masih menyimpan beberapa. Mereka telah melekat pada salah satu bagian hati. Entah apakah akan diwujudkan atau tidak, kamu kelihatan sedang bingung.
Prinsipmu menjadi lebih sederhana, Mau jadi apapun kamu nggak masalah, yang penting tidak merugikan diri sendiri dan orang-orang. Bukan seberapa besar kamu akan menjadi, tapi seberapa bermanfaatnya kamu untuk lingkungan sekitar. Tidak apa-apa. Tidak apa-apa..
Menurut kabar terakhir, kini kamu masih mengajar di Taman Kanak-Kanak. Dan, ya, kamu sudah bertahan bersama monster-monster kecil yang lucu itu selama hampir 2 tahun. Pandanganmu mengenai anak kecil berubah seiring berjalanannya waktu. Kini, kamu tidak lagi menganggap anak kecil sebagai monster, mungkin, kamu mulai menyukai pekerjaan ini. Pekerjaan yang tidak pernah ada dalam bayanganmu dulu. Guru TK. Dan katanya, saat ini kamu juga sedang sibuk mencari topik yang akan kamu bahas untuk skripsimu. Kamu juga harus membuat keputusan yang cukup penting secepatnya di Organisasi Kampus. Ah, semangat, ya! Semoga Allah SWT selalu melancarkan segala urusanmu.
Apa kabar dunia fangirling? Hahaha! Kamu masih belum bisa hiatus dari dunia per-Kpop-an. Dunia fana itu terlalu menyenangkan. Oiya, katanya kamu pindah fandom? Ah, jangan! Kamu harus setia! Hahaha!
Apa kabar dia? Ah, kamu paling malas membahas ini. Kamu sudah memutuskan untuk menyerah. Kamu juga jarang berkomunikasi dengannya. Kamu hanya dapat berdo’a, semoga dia selalu sehat dan selalu ada dalam lindungan Allah SWT. Semoga dia bahagia. Sudah, itu saja.
Menyenangkan sekali bisa membuat surat untuk diri sendiri. Tulus, dari hati yang paling dalam, kamu mendo’akan dirimu sendiri agar bisa lebih baik lagi kedepannya. Lebih baik dalam berbagai hal, terlebih cuci piring. Kamu sering dimarahi Mama karena piring yang kamu cuci masih kotor, dan kamu enggan memakai piring yang kamu cuci sendiri. Hahaha! Semoga semua sifat malasmu dapat berkurang sedikit demi sedikit. Dan, ya! Tolonglah, jangan nunda-nunda kerjaan! Ya, ya, ya?
Apapun yang telah terjadi, semuanya atas izin Allah Swt. Hidupmu, kamu masih bisa bernapas karena izin Allah. Kamu mesti banyak bersyukur atas apa yang telah terjadi, atas semua pencapaian dalam hidupmu. Semoga Allah SWT selalu melindungimu serta melancarkan segala urusanmu. Amin..
Jaga kesehatan ya, kamu! Jangan lupa untuk selalu bahagia, benar-benar bahagia ya.

@pecandubuku @eigeradventure #SuratuntukFebruari2018 #EigerAdventure #PecanduBuku


(Photo source: google.com)

Komentar

Postingan Populer