Selanjutnya, Apa? [Ngobrol]

Photo source: unsplash.com

Selanjutnya, akan seperti apa?


Aku bertanya-tanya dalam hati. Akan seperti apa kelanjutan kisah kita. Atau barangkali tak ada 'kisah kita' dan semua itu hanya imajinasiku sendiri.

Aku ingin tertawa, bahkan dengan keras. Sungguh, aku terlalu pandai berimajinasi. 

Selanjutnya, akan seperti apa?

Apakah kita bisa bersama? Apakah kita adalah kepingan puzzle yang tepat bagi masing-masing diri kita? Apakah kamu lelakiku? 

Aku tidak tahu.

Selanjutnya, aku hanya ingin kamu tahu perasaanku. Aku hanya ingin kamu tahu bahwa ada seorang perempuan yang di setiap ia menutup mata, hanya wajahmu yang tergambar dengan jelas dalam bayangannya. Aku ingin kamu tahu bahwa ada seorang perempuan yang berdoa agar bisa didekatkan denganmu, berharap untuk jadi pendampingmu, menghabiskan hari-harinya bersamamu dan anak-anak kelak. Aku ingin kamu tahu bahwa aku menyukaimu, sudah sejak lama.

Aku tidak ingin lagi berimajinasi. Sungguh.

Aku lelah terperangkap oleh pikiranku sendiri, bertanya-tanya dalam hati, dan hal semacamnya. Aku ingin bertemu kamu secara langsung. Berdialog denganmu. Menyelesaikan segala hal yang memang perlu diselesaikan, terlebih tentang perasaanku. Aku ingin kamu tahu.

Apa aku terkesan egois?

Ah, aku hanya berusaha jujur pada diriku sendiri. Juga padamu.

Aku siap untuk patah hati, jika memang harus. Tidak.. kuralat. Maksudku, aku berusaha menyiapkan hati kalau-kalau nanti harus patah. Jika nyatanya perasaanku tak berbalas, tidak apa-apa. Aku akan berusaha untuk baik-baik saja. Lama-kelamaan, aku akan jadi baik-baik saja. Bukankah luka akan sembuh bersama waktu?

Ah ya, aku juga siap untuk bahagia. Kalau-kalau ternyata kamu memiliki perasaan yang sama. Aku siap berbahagia jika nyatanya perasaanku berbalas.

Terlepas dari hal apapun, aku ingin kamu bahagia, begitu pula aku. 

Aku benar-benar harus lebih berpasrah sama Allah. 

Aku, complicated. Sungguh.

(September, 2018) 

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer