21 [Ngobrol]


Hai, Apa kabar? Aku dengar hari ini kamu berulang tahun. Benarkah? Wah, selamat. Selamat bertambah usia, selamat bertambah dewasa~ Segala do'a yang terbaik dariku untukmu. Yang keberapa? 21, ya? Selamat, kamu telah melewati usia 20-an. Kali ini, kamu harus lebih sadar diri dan berhenti bertingkah kekanakkan. Kamu memasuki usia dimana masalahmu akan semakin kompleks dan rumit. Tapi aku yakin, sesulit apapun itu, kamu akan berusaha untuk menyelesaikannya. Jangan gampang menyerah, ya. Innallaha Ma'ana..

Wah, rasanya satu tahun terasa cepat sekali berlalu. Tidak terasa, tahu-tahu sudah 21. Padahal rasanya baru kemarin kamu lulus SMA, lalu kuliah di tempat yang tidak pernah kamu bayangkan, kemudian pertama kali bekerja sebagai guru TK dan harus berinteraksi dengan hal yang paling kamu benci, iya anak-anak kecil itu. Selama beberapa tahun terakhir, kamu di hadapkan dengan hidup yang tidak terduga, yang membuatmu (mau tidak mau) berproses. Merubah pola pikir dan cara pandangmu terhadap dunia. Berdamai dengan dunia nyata. Semakin dewasa, pikiran manusia menjadi semakin kompleks. Tapi walaupun begitu, semoga tidak membuat jiwamu pudar. Semoga kamu selalu ingat bagaimana menjadi dirimu.

Belakangan ini, kamu sering merasa ketakutan. Kamu semakin tidak mengenali dirimu sendiri, kamu bilang kamu seperti menarik dirimu menjauh dari dirimu. Kamu benar-benar merasa ketakutan. Kamu merasa seperti ada bagian di dirimu yang terasa pudar. Dan kamu takut kamu perlahan berubah menjadi orang yang tak kamu kenal.

Beruntung sekali kamu punya teman-teman. Kamu bukanlah orang yang gampang akrab dengan orang baru, tidak pandai bersosialisasi juga. Tapi, jika kamu sudah akrab dengan orang tersebut, kamu cenderung menunjukkan sisi dirimu yang sebenarnya, yang tidak kamu tunjukkan pada sembarang orang. Lingkup pertemananmu bisa dibilang kecil, tapi walaupun begitu, bisa bertahan lama. Sangat lama. Ami yang sudah kamu kenal sejak taman kanak-kanak, mely yang menjadi temanmu sejak SD, Diny dan azkia yang kamu kenal saat SMP. Kamu dan keempat temanmu ini bahkan sampai sekarang masih berkomunikasi sering hang out bareng. Kemudian teman-temanmu tersayang yang kamu kenal saat SMA, nuri yang menjadi teman sebangkumu dan teman pertamamu, nursyifa dan erin yang kamu kenal karena satu organisasi dan duo riweuh yang baik banget, sari yang sama-sama suka nulis dan mau mendekatimu duluan untuk berteman. Sungguh, kamu merasa dunia SMA-mu menyenangkan karena bertemu dengan mereka. Dan sampai saat ini kamu pun masih berkomunikasi dan kadang bertemu dengan mereka. Juga, teman-teman yang intens kamu temui adalah teman-teman sesama guru di TK, yang hampir setiap hari berinteraksi. Dan ya, teman-temanmu di kampus. Kamu merasa bersyukur karena kamu punya teman-teman. Bersama mereka, kamu menjadi dirimu sendiri. Tidak perlu berpura-pura, tanpa harus memakai topeng bodoh itu.

Tidak terasa, kuliahmu sudah tingkat akhir. Tolong kurangi sifat malasmu, jangan nunda-nunda kerjaan, belajarlah ontime. Okay? Semoga Allah memudahkan serta melancarkan segala urusanmu. Semoga ilmu yang telah kamu dapat membawa keberkahan, bermanfaat bagi dirimu sendiri dan orang banyak. Semangat, ya!

Mengenai mimpi, jika ada yang bertanya tentang mimpimu padamu, maka kamu akan terdiam sesaat. Merenung. Kontras sekali berbeda dengan dirimu beberapa tahun yang lalu, yang jika ditanya tentang mimpi dan masa depan, kamu akan mengatakannya panjang lebar dengan mata berbinar. Sedang kini, kamu menjadi tidak yakin dengan apa yang kamu impikan. Kamu merasa mimpi seperti bayang-bayang. Terlihat, tapi semu. Hahaha. Tidak, mengenai mimpi kamu tidak akan menyerah begitu saja. Mimpi itu masih kamu miliki, tapi tidak bisa kamu katakan. Iya, kamu sedang berproses dan berusaha mewujudkannya. Prinsipmu menjadi lebih sederhana, mau jadi apapun kamu, yang penting tidak membawa keburukan bagi dirimu dan orang lain. Mudah-mudahan Allah melancarkan segala urusanmu. Serta memberikan jalan yang terbaik untukmu.

Apa kabar dia dan hatimu? Iya, kamu masih menyimpan nama yang sama bahkan hingga saat ini. Semoga dia baik-baik saja dan selalu ada dalam lindungan Allah. Kamu menyayanginya. Lalu, mengapa tidak kamu katakan padanya? Ah, sungguh, hal yang berhubungan dengan perasaan selalu saja rumit. Kamu hanya berharap dia bahagia, begitu pula denganmu. Dan hatimu, semoga bisa lebih ikhlas. Seperti kata Kak Ahimsa Azaleav, Kamu harus belajar mengosongkan hati. Membersihkan hatimu dari nama-nama yang ada. Belum tentu juga kan dia benar jodohmu? Belajar ikhlas, walaupun susah. Oke, pelan-pelan.

Kamu harus lebih banyak bersyukur. Banyak hal yang telah terjadi selama satu tahun kebelakang, dan semoga hal yang kurang baik tidak lagi kamu lakukan kedepannya. Kamu sedang berusaha menjadi orang yang baik-baik. Berproses. Berkembang. Bermanfaat. Semoga tahun-tahun kedepan, saat kamu semakin dewasa, kamu bisa semakin baik dalam segala hal. Lebih sabar, lebih ikhlas, lebih bijaksana.

Nggak mageran..

Kamu senang menjadi dirimu. Dan kamu menulis ini, sebuah surat yang kamu tulis untuk dirimu sendiri di hari ulangtahunmu.

Selamat mendewasa..

Di tahun-tahun yang akan datang, jangan lupa untuk selalu menjadi dirimu.

(Okt 14, 2018)

Komentar

Postingan Populer