Ku Kira Kau Rumah- Amigdala [Ngobrol]

(Photo source: soundcloud.com)

Kau datang tatkala sinar senjaku telah redup
Dan pamit ketika purnamaku belum seutuhnya
Kau yang singgah tapi tak sungguh
Kau yang singgah tapi tak sungguh

Ku kira kau rumah
Nyatanya kau cuma aku sewa
Dari tubuh seorang perempuan
Yang memintamu untuk pulang

Kau bukan rumah
Kau bukan rumah
Kau bukan rumah
Kau bukan rumah
***


Sebetulnya, aku bukan tipe orang yang gampang suka sama berbagai jenis aliran musik. Nggak ngerti juga tentang macam-macam aliran musik yang ada. Pokoknya, kalau lagunya enak didengar atau menyentuh hati, pasti suka. Dan rasa suka ini bisa ada dalam jangka waktu yang cukup lama. Sampai-sampai, karena lagunya sering banget didengar, lirik lagunya jadi kehafal dengan sendirinya. 

Makanya ketika pertama kali diperkenalkan dengan musik indie-folks, aku nggak ngerti sama sekali. Asing. Ini musik apasih? Kok liriknya ngena? Kok liriknya nyastra? Aku seperti diajak masuk ke dunia yang baru. Sebuah dunia bernama perasaan. Okeeeee..

Dan salah satu band beraliran indie-folks asal Bandung yang menamakan dirinya Amigdala, belakangan ini membuat keseharianku sendu karena salah satu lagunya yang berjudul Ku Kira Kau Rumah. Nggak ngerti lagi, lirik lagunya dalem banget, musiknya tenang, dan suara penyanyinya adem. Kalau dengerin lagu-lagu penyanyi/band indie biasanya aku kayak yang disuruh mikir gitu. Ini lagu tentang apa, maksudnya kayak gimana? Kita nggak bisa cuma sekedar dengerin doang kayak biasanya.

Di lagu ini, aku kayak yang mikir tentang sebuah cinta yang datang tiba-tiba, begitu saja, dan tanpa diduga. Tapi malah berakhir salah sangka. Di part 'Ku kira kau rumah, nyatanya kau cuma aku sewa', nyebelin banget. Tapi sukaaaa. Si 'aku' yang diceritakan di lagu ini sepertinya sudah salah sangka sejak awal. Atau mungkin, si 'kau' yang memberi harapan terlalu berlebih. Saat si 'aku' sudah yakin kalau si 'kau' ini adalah orang yang tepat untuknya, rumah untuk hatinya, eh si 'kau' malah pergi. Kan, nyebelin! Ngapain datang kalau akhirnya pergi lagi dan cuma bikin patah hati? Part lainnya yang aku suka adalah ini, 'Kau yang singgah tapi tak sungguh'. Singgah dan sungguh. Si 'kau' yang cuma singgah dan si 'aku' yang terlampau sungguh. Jadi, siapa yang salah?

Maka, inilah pentingnya menjaga jarak, membangun batas. Terlebih pada lawan jenis. Biar nggak gampang baper. Bersosialisasi sewajarnya. Kecuali kalau memang mau nyeriusin. Bukan cuma main-main. Hati bukan mainan, kan?

Bukan hanya sekedar singgah sebentar, terus pergi lagi. Tapi ini beneran, sungguh-sungguh. Siapa yang nggak mau hubungan jangka panjang?

Terlepas dari obrolan yang makin melebar kemana-mana di atas, aku ingin merekomendasikan lagu ini. Dan satu saran dariku, jangan dengarkan lagu ini saat kamu baru saja patah hati.

Selamat mendengarkan~

Jangan cuma singgah. Jadilah rumah.

(Oktober, 2018)

Komentar

  1. Hmm harus didengar nih. Kayak yang nyindir haha. Kayaknya aku banget jhaha dulu sudah taubat..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga engkau istiqomah, wahai makhluk bumi~

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer