Don’t Lock Me Up [Ngobrol]

(Photo source: @flyshopia) 

Sebuah surat dariku, untuk diriku.
Hey, Jangan lakukan semuanya sendirian! Aku ingatkan, kamu itu manusia biasa, bukan superhero atau semacamnya. Bahkan superhero saja melawan musuh bersama teman-temannya.

Sedih sekali melihatmu menjadi teman bagi orang lain, namun orang lain tak bisa menjadi teman untukmu. Jangan terlalu sering memberi batas untuk orang-orang di sekelilingmu, perlihatkan dirimu sedikit saja pada mereka, setidaknya, pada orang-orang yang memang membuatmu nyaman.

Kamu bisa menghubungi atau bahkan mendatangi mereka jika kamu merasa kesulitan. Jangan memaksakan diri untuk memperlihatkan sisi bahagiamu saja. Aku pikir, mereka akan merasa tidak adil akan ini.

Kalau ingin menangis, menangis saja. Jangan pura-pura terlihat bahagia. Aku tahu, beberapa tahun ke belakang hidupmu itu kacau, kamu merasa tidak ada satu hal pun yang berhasil untukmu. Kamu kehilangan tujuan. Kamu memilih tak punya mimpi, katamu “Buat apa mimpi-mimpian? Semua omong kosong itu hanya bikin sakit hati”. 

Iya, sampai sebegitunya. 

Kamu juga selalu merasa tak punya teman. Kamu merasa tak punya seseorang yang bisa membuatmu mencurahkan segala kecemasanmu. Malah, kamu yang selalu jadi tempat mereka mencurahkan segala kecemasannya. Dan anehnya, kamu tidak apa-apa, kamu tidak merasa keberatan.

Bagilah sedikit kekhawatiranmu pada beberapa orang teman. Berhenti berpura-pura bahagia atau terlihat baik-baik saja.

Menangis saja jika ingin menangis, marah saja jika ingin marah, tolak saja jika tidak ingin melakukan, jangan terus menerus memakai topeng itu. 

Aku merasa sedih melihatmu yang sudah kurus itu menjadi tambah kurus. Di hadapan orang-orang, kamu tertawa-tawa, melucu, bertindak seolah-olah kamu baik-baik saja. Padahal kenyataannya tidak begitu, bukan?

Oya, tolong mulai sekarang ramahnya secukupnya saja. Tersenyum pada orang-orang secukupnya, jangan terlalu sering. Orang-orang akan muak karena kamu terlalu ramah. 

Lebih jujurlah pada dirimu sendiri. 

Minta tolong jika kamu merasa tidak mampu menyelesaiannya sendiri.

Lakukan hal-hal yang membuatmu bahagia.

Tetap sehat, aku berdo’a mudah-mudahan Allah selalu melindungi, melancarkan, dan memudahkan segala urusanmu.

Terima kasih telah memaksakan diri menulis ini. Setidaknya, hatimu akan terasa sedikit tenang.


(Juli, 2019)

Komentar

Postingan Populer