Home-Seventeen, "Tentang Menjadi Kenyamanan Seseorang dan Segala Kekhawatiran yang Menyertainya" [MV Review]


Hai.. Hai..

Apa kabar? Sudah bulan Februari lagi, ya? Kalian sedang sibuk apa belakangan ini? Bergelut dengan tugas kuliah? Tenggelam dalam rutinitas kerja? Atau, malah sibuk mikirin dia yang tidak peka-peka? 

Huft.

Apapun itu, mudah-mudahan segala hal yang sedang kalian kerjakan dapat berjalan lancar. Aku harap, apa-apa yang kalian kerjakan itu dapat membawa kebaikan bagi diri kalian sendiri dan orang-orang di sekeliling kalian. Aku pun sedang berusaha demikian. 

Dan ya, jangan lupa dibersamai pula dengan perasaan bahagia.

Oke.

Jangan sering-sering juga mikirin dia. Tidak baik untuk kesehatan hati. Biasa-biasa saja, kalau jodoh mah nggak akan kemana. Ekhem..

Oya, suatu hari, pernah nggak sih tiba-tiba kalian (secara random) berpikir mengenai apakah akan ada orang yang mengatakan pada kalian dengan hangat, ‘kamu bisa datang padaku saat kamu merasa kesulitan’. Atau menenangkan kalian dan berkata ‘semua akan baik-baik saja’. Atau ketika kalian sedang mengalami hari yang berat dan semuanya terasa menyebalkan, namun ada seseorang disamping kalian yang tetap menemani. Semenyebalkannya apapun kalian, dia tetap ada di samping kalian. Yap, hal-hal semacam itu.

Aku pernah berpikir tentang hal tersebut. (Aku tulis di salah satu postingan yang kalian bisa baca disini). Dan rasanya nggak nyaman. Aku jadi merasa emosional dan ingin menangis. Oke, mungkin ini terkesan berlebihan. Tapi sebenarnya tidak.

Aku rasa wajar-wajar saja kok kita punya pikiran semacam itu.

Dan ya, aku kembali teringat semua pikiran random itu saat mendengar Title Track di Mini Album terbarunya Seventeen yang berjudul Home. Yap, Seventeen Comeback! Yeay! Mereka comeback dengan Mini Album berjudul “You Made My Dawn”. Comeback-nya mereka mah nggak pernah mengecewakan. Ini pendapatku pribadi, sih. Dan, yang paling aku suka dari lagu-lagu dan musiknya Seventeen ini adalah, mereka punya ciri khas yang kuat. Yang bikin aku sebagai pendengar bisa mengatakan ini Seventeen banget. 

(Profilnya bisa kalian baca disini. Ada 13 member. Dan semuanya aku suka! Especially, dek Dino.)

Aku nggak tahu apakah ada relate antara pikiran randomku itu dengan lagu Home ini. Yang pasti aku suka dengan lagu ini. Ear-catching (apa ini bahasaku) banget. Apalagi pas bagian ‘Cuz I’m your home home home home’. Aku gemes, berasa pengen ngeiyain aja gitu.

Aku merasa anak-anak Seventeen semakin dewasa di setiap comeback mereka. Kelihatan banget perubahannya. Pembawaan mereka jadi kayak lebih calm gitu. Iya nggak, sih? Atau cuma aku yang merasa seperti ini? Terutama dek Dino. Aku melihat dia paling banyak berubah. Jadi kelihatan lebih dewasa dan tambah ganteng. Silakan saja amati dia sejak awal debut sampai comeback ini. Kalian pasti akan sependapat. Rasanya senang lihat dia tumbuh dengan baik. 

Kesayangan-kesayanganku~

Selain lagunya yang bagus, MV-nya keren, Dance Break-nya oke, lirik lagunya juga.. aku suka banget! Sebagai orang Indonesia asli yang tidak paham bahasa Korea, maka menjadi hal wajib mendengarkan lagu-lagu berbahasa korea sambil membaca terjemahan liriknya. Sedikitnya, aku bisa paham mengenai maksud dari lagu tersebut.

Seperti di lagu ini, aku bisa merasakan perasaan campur aduk, ada kekhawatiran, ketakutan, pertanyaan-pertanyaan, harapan, kenyamanan, semua jadi satu. Liriknya terasa sentimental banget untukku. 
What can I do? Without you
I’m just an old robot, my heart stops and it’s always cold 
What can we do? Without me
You’ll struggle just as much, so what can we do? 
Baby, I want to cherish our warmth
So no one can come between us 
Tell me, you’re mine, tell me, I’m yours
Tell me, you’re in me
I’m in you squirming inside
I’m suddenly afraid 
What do I do? Without you
My heart has no home (oh baby)
I’ve kept my insides empty for you
Things might seem hard
But I’ll always be here
So don’t think too difficultly 
Cause I’m your home home home home
Cause I’m your home home home home
Cause I’m your home home home home
A place you can come to, a place you can come to 
I think my heart has surpassed you already
But I’m not saying your heart is small 
It’s still cold outside, the tip of my nose is tingling. Though we’re far away, the memories bring us closer
If your heart has a hole
I’ll cover it with my hands
Even if your hands are empty, give them to me so I can fill them up 
Tell me, you’re mine, tell me, I’m yours
Tell me, you’re in me
I’m in you
Squirming inside
I’m suddenly afraid 
What do I do? Without you
My heart has no home (oh baby)
I’ve kept my insides empty for you
Things might seem hard
But I’ll always be here
So don’t think too difficultly 
I don’t wanna let you go like this
I don’t want to be scared with a broken heart
I’m the place you can come to
You’re the place I can go to 
Cause I’m your home home home home
Cause I’m your home home home home
Because you’re my home home home home
A place you can come to, a place I can go to
(Source: disini)

Intrepretasiku : 

‘Ini, ada aku disini sebagai rumahmu. Tempat dimana kamu bisa menangis, tempat dimana kamu bisa tinggal. Apapun yang terjadi, kapanpun itu, aku akan selalu berdiri di sampingmu. Nggak usah khawatir. Aku adalah seseorang yang bisa kamu datangi, dan kamu adalah tujuanku. Aku berjuang di dalam hatimu. Terkadang, aku juga merasa ketakutan. Aku punya banyak kekhawatiran. Apa yang bisa aku lakukan jika tidak memilikimu? Aku takut jika hatiku tidak memiliki tempat yang nyaman untukmu bersandar. Namun anehnya, hatiku seperti sengaja dikosongkan untukmu. Tapi, kamu jangan khawatirkan itu. Aku rumahmu. Tempat dimana kamu bisa menangis, tempat dimana aku bisa menangis juga.’

Sometimes, aku berpikir seperti ini, saat kita ingin memberikan yang terbaik untuk orang lain, aku yakin selalu ada tekanan yang menyertai hal tersebut. Disadari atau tidak. Kita ingin orang lain nyaman berada di samping kita, namun kita sendiri kadang tidak nyaman dengan diri kita sendiri. Kita selalu bertanya-tanya pada diri sendiri, Apakah hati kita punya tempat yang nyaman? Apakah kita bisa menjadi rumah bagi orang lain? Penuh dengan kekhawatiran. Berusaha menyenangkan orang lain, namun diri kita sendiri sama sekali tidak merasa senang. 

Kita harus mencapai tingkat tertentu, A, B, C, D, dan seterusnya, barulah kita merasa puas, kita merasa orang lain akan nyaman berada di samping kita. Padahal tidak seperti itu. Orang lain akan nyaman di samping kita, jika kita pun nyaman dengan diri kita sendiri. Tidak perlu mencapai A, B, C, D, dan seterusnya, kalau tidak mau. Balik lagi ke konsep ‘Jadi dirimu sendiri’. Lakukan apa yang kita sukai, yang membuat diri kita sendiri bahagia. Semacam ‘bahagiakan dulu diri sendiri, nyamankan dulu diri sendiri, barulah membahagiakan dan menjadi kenyamanan orang lain’. Yap, semacam itu. 

Jadi, sudah siap untuk menjadi rumah bagi seseorang?

Bonus pict: (Asli, perjuangan banget bikin yang kayak beginian. Nge-screenshoot-nya susah, terus edit-edit, nyesuain lebarnya juga ribet. Tapi seneng, hasil akhirnya bagus.)



Aku suka banget part ini.


Kualitas dance-nya Seventeen mah nggak usah diragukan lagi. Keren banget.


Aku juga suka part dance ini~

Ditatap begitu sama Wonwoo <3


'Cuz i'm your home home home home' Autonyanyi~

Dek Dino~ Noona terpesona~



Jangan tatap aku begitu, mas~

Aku nggak ngerti kenapa ada kasur dan lampu tidur di atas pasir tepi pantai. Btw, itu nyolokin lampunya kemana?

Gengs~

End~

MV-nya bisa kalian tonton disini.

Annyeong~


(Februari, 2019)

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer