Merayakan Tahun Ke-5 [Ngobrol]

(Foto milik Katalis Sachi)

Ini sebenarnya rahasia, tapi dulu nangis di depan jendela kayak orang galau putus cinta pernah jadi jalan ninjaku di awal-awal ngajar TK. Haha!

Sambil nangis itu aku terus mikir kalau aku ini nggak cocok ngajar di TK, aku nggak cocok berinteraksi sama anak kecil, terlebih lagi aku nggak punya interest sama sekali ke anak kecil.

Dulu berasa beban banget setiap kali berangkat ke TK, di jalan berasa kayak zombie banget. Tapi ketika sampai TK, aku kayak harus banyak senyum dan berubah jadi super duper ramah, ini kebalikan banget dari kepribadianku, dan aku nggak bisa menunjukkan diriku yang sebenarnya. Kalau udah sampai TK, aku kayak harus menanggalkan diriku sendiri dan berubah jadi orang paling ceria sealam-dunya. Haha! Capeknya bukan cuma fisik, tapi mental juga.

Di tambah lagi, sepulang TK suka tiba-tiba kepikiran kelakukan anak yang luar biasa nyebelin dan bikin sakit kepala –plus sakit hati. Dulu mah aku jauh banget dari sifat keibuan, ya bukan berarti sekarang udah pro dengan sifat keibuan juga, tapi waktu itu aku baru 18 tahun lebih 7 bulan. Sifat kekanakkannya malahan masih sering ngalahin anak kecil.

Di awal-awal, aku nggak kuat sama anak yang bengal, gampang sakit hati juga karena perkataan atau kelakukan anak kecil, di tambah aku yang canggung banget sama para orangtua.

Makanya kalau dipikirin lagi sekarang, kayak sebuah keajaiban banget aku bisa bertahan sejauh ini ngajar di TK. Luar biasa banget bisa melalui segala halangan dan rintangan. Karena sebenarnya aku nggak pernah sekalipun kepikiran untuk jadi Guru TK. Kayaknya ya, kalau ada yang bilang ke diriku yang berusia 16 atau 17 tahun kalau aku ini nantinya bakal jadi Guru TK, aku kayaknya bakal ketawa paling keras dan nggak bakal percaya. Suka sama anak kecil aja enggak, di tambah lagi dulu aku kayak murid ‘ambis’ dan anak organisasi banget yang menggebu-gebu. Haha!

Guru TK kan kesannya perempuan penyayang, sabar, nan keibuan, di tambah sifat tenang dan lemah lembut gitu, sementara aku jauuuuh banget dari kesan-kesan itu.

Tapi ya mungkin ini udah qadarullah juga, jalannya emang harus begini. Nggak kerasa tahun ini adalah tahun ke-5! Banyak banget pelajaran hidup yang bisa kuambil selama ngajar di TK. Aku bersyukur banget punya banyak kesempatan untuk belajar perihal parenting di usia semuda ini, yang kayaknya mustahil banget kalau aku nggak berkecimpung di dunia pendidikan anak-anak. Aku juga banyak belajar perihal bersosialisasi dengan masyarakat, entah itu masyarakat sekolah, atau masyarakat sekitar sekolah, karena TK tempatku ngajar benar-benar ada di tengah pemukiman. Aku juga belajar pengendalian emosi. Gimana aku belajar jadi penyabar, belajar untuk tetap bersikap tenang se-chaos apapun keadaan, dan nggak gampang marah atau baperan. Ini beneran, aku berasa lebih dewasa selama ngajar di TK.

Ini sih perubahan yang paling bisa kurasakan sendiri setelah jadi Guru TK, sekarang aku rasanya lebih kalem dan luar biasa tenang dalam menghadapi segala hal, nggak grasak-grusuk-riweuh sendiri. Gampang senyum dan gampang ketawa juga. Beda banget sama dulu yang cuek luar biasa, kaku, serius, dan menggebu-gebu. Kalau dulu, ramah dan cerianya benar-benar seadanya, itupun harus maksain dulu, kalau sekarang udah nggak lagi. Aku bisa senyum dengan tulus, ketawa dengan tulus, ngobrol dengan tulus, ramah dengan tulus, ceria dengan tulus. Aku nggak pernah tahu kalau jadi Guru TK bisa menumbuhkan ketulusan. Hahaha! Oke, ini lebay!

Alhamdulillah, kalau sekarang profesi ini udah nggak jadi beban lagi. Aku udah tahu cara menanginya, udah tahu cara menikmatinya. Aku bisa mengatakan kalau pekerjaan yang bikin awet muda dan bahagia adalah jadi Guru TK, pasti terus ketawa karena kelakuan anak-anak yang di luar dugaan. Selain itu, pulangnya juga cepet, khususnya di sekolah tempatku ngajar karena bukan sekolah sistem full-day. Ba’da dzuhur udah bisa rebahan di rumah dengan tenang dan nyaman sambil nonton drakor.

Pokoknya begitu. Hahaha! Hidup memang begitu. Nggak semua hal bisa berjalan sesuai keinginan kita, nggak semua hal bisa berjalan sesuai rencana kita. 

Kadang-kadang, hidup bisa juga nggak terduga.

Mekanismenya begitu.

Nggak perlu terlalu kaget, nggak perlu terlalu panik. Semuanya akan baik-baik saja.

(Baca juga : Tentang Menjadi Guru TK (cerita yang baik-baik))

Selamat merayakan tahun ke-5! 

Aku ingin jadi pribadi yang lebih baik. Nggak perlu sampai sempurna, aku cuma ingin jadi lebih baik dari hari-hari sebelumnya. Aku tahu kok, sebagai Guru TK dan manusia biasa, aku ini masih banyak kurangnya. Makanya, karena aku banyak kurangnya, aku nggak bisa berhenti untuk terus berkeinginan memperbaiki diri, atau kalau bahasaku sih ‘menambal kekurangan’, hahaha! 

Semangat ‘menambal kekurangan’, diriku! 

Hidup dengan lebih tulus dan banyak bersyukur.. :)

Pertama kali gendong bayik :v

Sudah bisa gendong bayik dong kalau sekarang~

Nemu foto ini dan lucuk..

Sebelum flying fox!

😁

Wisudaaa, walau cuma foto. Huhuhu!


Tahun ini berpisah, karena Putri masuk SD.. 

💜

(Juli, 2021)


note: ternyata enak juga ya nulis pake bahasa ngobrol begini, tanpa perlu mikirin EYD atau tata bahasa, pokoknya nulis sesukanya aja. Haha! Aku tahu kok ini nggak baik, karena kalau diterusin begini bahasa tulisannya bakal jadi berantakan lagi. Haha! Yang penting jangan terlalu sering, kan? 

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer