The Book of Almost [Book Review]


Judul buku           : The Book of Almost
Penulis                  : Brian Khrisna
Penerbit                : Mediakita
Tahun Terbit        : 2018
Jumlah Halaman : 235


Pada suatu malam, saat sedang enak-enaknya berbaring di tempat tidur karena kekenyangan, ada sebuah notif WA yang masuk. Dari teman. Dia mengirim gambar sebuah buku yang katanya lebih baper dari buku yang pernah aku pinjamkan padanya. 

'Sebaper apa?'

Penasaran.

Dia dengan baiknya berkata akan meminjamkannya padaku. Oke, aku iyain. Karena penasaran juga. 

Setelah membaca beberapa halaman pertama di buku itu, aku jadi teringat semua tulisanku di blog. Hampir sama. Semacam curhatan yang sengaja dibentuk prosa. Aku pribadi menyebutnya 'curhatan high-class' (apa ini bahasaku). Curhatan-curhatan yang entah mengapa terasa istimewa. Karena dicampur perasaan saat menuliskannya. 

Aku yakin si kakang penulis menyertakan perasaannya juga dalam setiap tulisannya di buku ini. Hal itu terasa olehku, walaupun nggak terlalu cocok di diriku. Aku nggak punya pengalaman seperti apa yang si kakang penulis ceritakan di sana. Aku nggak ngerti gimana rasanya. Tapi aku bisa merasakan perasaan penulis yang terselip diantara tulisan-tulisannya. Oke, aku semacam penonton ftv. Menyimak, ikut terhanyut alur, kemudian berakhir teriak-teriak di hadapan layar tv kalau ada adegan yang tidak diinginkan. 

Ada satu part di buku ini yang benar-benar sepemikiran denganku. Tentang konsep jodoh di halaman 70-71. 

"...juga, bisa saja kau sudah bertemu jodohmu namun kau belum diizinkan Tuhan bersama. Masih hanya sebagai teman, sebagai follower media sosialnya, sebagai rekan kerja, sebagai adik dari temanmu, sebagai kakak dari temanmu, sebagai junior, sebagai senior, sebagai orang yang tak sengaja memyenggolmu di tukang fotokopi, atau sebagai asing yang motornya terlalu mepet dengan motormu di parkiran Car Free Day minggu pagi.

Tak ada yang tahu siapa jodohmu nanti."-71

Aku menyebut buku ini buku kumpulan perasaan. Yap, ditambah gambar-gambar epic di setiap tulisan, yang entah kenapa aku salfok terus ke gambar ketimbang tulisannya wkwkwk. 

Buku ini serius recomended. Bagi penyuka prosa-prosa yang terkontaminasi perasaan penulisnya.

"Tak ada yang lebih menyakitkan dalam jatuh cinta kecuali kata hampir."

#Bookreview #books #review #antibaper #bapernggakbikinkayaraya

Komentar

Postingan Populer