Bagaimana cara agar aku bisa bahagia? [Ngobrol]

(Photo source: di sini)

“Capek hidup.” 

Aku berucap pelan pada salah satu temanku, suatu hari. 

Temanku itu hanya diam menatapku, mungkin ia bingung harus merespon apa. Aku cepat-cepat tersenyum untuk mengembalikan atmosfer suasana, dan mulai membahas hal lain, sesuatu yang lucu dan menyenangkan.

Inilah alasan kenapa aku jarang sekali berbicara tentang diriku. Pertama, karena memang tidak ada yang bertanya –yang itu berarti tidak ada yang peduli, kedua, karena aku tidak mau membebani orang lain. Aku sadar betul bahwa mereka juga punya masalah sendiri, dan aku tidak mau menambah kesulitan untuk mereka. 

Kalimat pendek yang kuucapkan pada temanku itu benar-benar kejujuran yang menyebalkan. Untuk mengakui ini, aku harus melepas banyak topeng dan segala kebohongan ‘aku baik-baik saja’. Aku capek hidup dengan pura-pura bahagia. Aku capek dengan segala tekanan dan ekspetasi keluarga.  Aku capek karena aku terus menarik diri dan membuatku menjauh dari apa-apa yang membuatku bahagia. Aku capek merasakan ini sendirian.

Benar, aku tidak baik-baik saja. Aku tidak pernah baik-baik saja sejak saat itu. Ritme hidupku berantakan. Tapi, aku bisa apa? Life goes on. Hidupku terus berjalan, dan aku harus terus hidup. 

Belum lama ini, aku mengikuti sebuah acara. Dalam acara itu, pemandu acara tiba-tiba bertanya pada para peserta ‘Apa kalian bahagia?’ dan meminta untuk mengekspresikan rasa bahagia. Hal itu membuatku bertanya pada diriku, ‘Kapan terakhir kali aku bahagia?’. Rasanya sudah lama sekali, aku bahkan lupa bagaimana perasaan bahagia. Dalam acara itu, aku gagal mengekspresikan rasa bahagia.

Aku kemudian mulai bertanya-tanya dalam hati, 

‘Bagaimana cara agar aku bisa bahagia?’

‘Dimana aku bisa mendapatkan bahagia?’

‘Apakah aku bisa kembali merasa bahagia?’

(Maret, 2021)

Komentar

Postingan Populer