Tentang Cinta Yang Tak Pernah Tersampaikan

Tentang Cinta yang tak pernah tersampaikan,

Aku tahu sekarang, kenapa rasa itu tetap ada disana, terjebak dalam diam yang menyiksa.

Tahu tidak apa yang membuatmu menarik ?

Ah, kamu pasti tidak tahu. Kamu mungkin tak pernah tahu bahwa aku pernah menyukaimu.

Nada bicara yang berirama, langkah tegap teratur, perilaku yang menawan, perangai yang mempesona, ah kalau aku tuliskan mungkin kalian yang baca akan lelah. Banyak sekali hal yang membuatku tertarik.

Ah kamu, kamu memang hebat. Kamu tidak pernah membuatku berubah. Selalu saja, pandanganku tercuri saat ada kamu.

Tahu tidak, kenapa rasa untukmu itu tak pernah tersampaikan?

Itu karena, aku sadar, kamu dan duniamu berada jauh disana, kita tak pernah ada di tempat yang sama. Kamu dan duniamu terlalu tinggi untuk ku raih. Terlalu jauh untuk ku kejar. Terlalu sulit untuk ku tangkap.

Aku hanya bisa menatapmu dari sini. Tempatmu disana, Suatu tempat yang terhalangi oleh sebuah tembok penghalang besar. Kamu disana, bagai bintang ditengah malam. Indah. Aku hanya bisa menatapmu dari bawah sini. Aku bisa apa? Aku bukan burung yang bisa terbang dan melayang kearahmu..

Sudahlah aku lelah. Mencintai tanpa pernah dicintai bukanlah hal yang menyenangkan. Coba saja sendiri, kamu pasti tidak akan suka.

Ku masukkan semua perasaanku padamu dalam sebuah kotak. Ku tutup kotak itu dengan rapat, kulilit pula dengan pita cantik. Kotak itu ku peluk erat. Aku berdiri tepat di depan pintu ruang olahraga yang terbuka, kamu ada disana, tengah sibuk bermain basket sendirian. Melempar bola itu dengan asal, kemana saja. Kamu mungkin tak menyadari ada aku disini. Tak pernah bahkan. Sudahlah tak apa..

Kotak itu masih ku peluk, dengan pandangan yang masih tertuju padamu. Ah, sudah ku putuskan, aku akan berhenti. lelah sekali saat kamu terus mengejar hal yang tidak akan pernah berbalik kearahmu, ah bagaimana mau berbalik, kamu berhenti pun tidak. Dengan ragu, kusimpan kotak itu perlahan. Tepat ditempat aku berdiri sekarang. Biarkan rasa itu tetap menjadi rasa yang tersimpan. Yang mungkin akan kamu buka sendiri tanpa harus aku jelaskan panjang lebar.

Garut, 18 Oktober 2015

***
Hanya sebuah tulisan, tidak lebih. :)