23 [Ngobrol]

(photo source: disini)

Halo, diriku! Selamat ulang tahun! 

Tidak terasa ya tahun demi tahun berlalu begitu saja, tahu-tahu sudah 23. Angka di usiamu terus bertambah. Dua puluh tiga tahun, atau dua ratus tujuh puluh enam bulan, atau delapan ribu tiga ratus sembilan puluh lima hari kamu telah hidup di Bumi. 

Selamat mendewasa!

Hari ini kamu genap berusia 23, tapi rasanya biasa saja. Semakin dewasa, hari ulang tahun tak ada bedanya dengan hari-hari biasa. Tak ada lagi perayaan, tak ada hal istimewa, serta segala ucapan selamat dan do’a yang kamu terima hanya berasal dari orang-orang terdekat –yang kebetulan masih ingat tanggal lahirmu. Untuk pertama kalinya, tahun ini benar-benar tenang. Kamu menyukainya, juga tidak menyukainya. 

Kalau dipikirkan lagi, satu tahun ke belakang rasanya waktu berlalu dengan sangat cepat. 2019 ke 2020, 22 ke 23, kamu tidak bisa menemukan perbedaan. Kamu masih di sini, tidak kemana-mana. Segala yang dulu pernah menjadi impian, tak ada yang berhasil. Apa-apa yang kamu rencanakan, tak satupun tercapai. Kamu masih di sini. 

Menjadi dewasa memaksamu untuk menerima realita. Bahwa ada hidup yang harus dijalani dengan biasa saja. 

Kamu terus ngupahan diri sendiri. Bahwa segala yang terjadi pada hidupmu, semuanya sudah diatur oleh Allah. Rencana-Nya lebih baik, dan kamu juga tidak bisa apa-apa lagi selain menerimanya. Toh, walaupun semua yang pernah kamu impikan tidak tercapai dan rencanamu gagal total, tapi nyatanya hidupmu baik-baik saja. 

Semua baik-baik saja... 

Do’a dariku untukmu selalu sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Semoga hidupmu selalu diberikan keberkahan, apa-apa yang sedang kamu kerjakan diberikan kemudahan dan kelancaran, serta tidak lupa untuk selalu bersyukur. Aku berdo’a semoga kamu tetap menjadi pribadi yang sabar dan rendah hati di kehidupan yang pasang surut ini, di kehidupan yang singkat dan fana ini. 

(Baca juga21)

Surat kali ini akan sangat singkat. Aku tak punya apa-apa lagi untuk dibicarakan. Setiap tahun, aku akan berusaha untuk tetap menulis sebuah surat untuk diriku sendiri di hari ulangtahunku seperti ini, sebagai salah satu upaya untuk refleksi diri

Walaupun rasanya agak aneh, menulis surat untuk diri sendiri di hari ulang tahun sendiri, kemudian mengucapkan selamat ulang tahun untuk diri sendiri. Hahaha! Tapi aku menyukainya! 

Aku merasa walaupun semua orang pergi, aku masih punya diriku sendiri yang tak akan pernah pergi. Walaupun tak ada lagi ucapan selamat atau do’a dari orang-orang, masih ada diriku yang tak akan pernah lupa untuk memberikan ucapan selamat dan do’a paling tulus.

Selamat 23! Di tahun-tahun yang akan datang, aku akan selalu mendo’akan kebaikan untukmu, diriku.

(Baca juga: 22; Aku dan Quarter Life Crisis)

(Oktober 2020)

Komentar

Postingan Populer