Manusia dan Topengnya [Random]

(photo source: disini)

Manusia hidup dalam topengnya masing-masing. Perwujudannya dapat berupa apa saja. Ada yang bersembunyi di balik topeng kecantikan, kebaikan, kepintaran, keramah-tamahan, ketidak-berdayaan atau bahkan kebrengsekan.

Mereka bersembunyi di balik segala hal yang menyenangkan dan tak menyenangkan manusia lain. Dengan begitu, mereka akan tetap bisa berinteraksi. 

Manusia punya rahasianya masing-masing. Ada begitu banyak hal yang tidak bisa ditampilkan begitu saja. Mereka kemudian mengamankan diri dengan membangun penghalang.

Karena jika tidak bersembunyi, masih adakah yang akan tetap tinggal?

Jika menanggalkan topeng, masih adakah keberanian untuk tetap berhadapan dengan manusia lain?

Mayoritas manusia masih senang hidup dalam stigma dan stereotip. Rasanya menakutkan menampilkan diri yang sebenarnya di hadapan mereka. Karenanya, berinteraksi kadang-kadang bisa menjadi sangat lucu, dan memuakkan.

Manusia dengan fitrahnya sebagai makhluk sosial, tak akan bisa menghindar dari interaksi. Manusia akan selalu dihadapkan dengan manusia lain, sepanjang waktu selama mereka hidup. 

Saat seorang manusia datang, ia tak hanya datang sendiri, ia membawa semua yang ada dalam dirinya. 

Kesenangan, kesedihan, permasalahan..

Saat seorang manusia pergi, lucunya, segala hal yang dulu datang bersamanya tetap tinggal.

Saat seseorang berinteraksi dengan orang lain, semua yang ada dalam diri mereka juga akan turut berinteraksi. Segala perasaan, segala permasalahan, segala hal.. 

Makanya, berinteraksi dengan orang lain itu lucu sekali.

Manusia bersembunyi di balik topengnya masing-masing, dan tak ada masalah dengan itu. Sah-sah saja. Manusia berhak menentukan bagaimana kehidupannya tanpa intervensi orang lain. Jika ia memutuskan bertopeng, ya sudah, baginya mungkin itu adalah cara untuk tetap hidup, cara untuk tetap bisa berinteraksi dengan orang lain.

Namun, ketika ia yang bertopeng itu ada di sebuah ruangan bernama 'Sendiri', saat topengnya terlepas, masihkah ia mengenali dirinya?

Aku bertanya-tanya dalam hati.

(Oktober, 2020)

Komentar

Postingan Populer