Masih Ada Aku (sequel 'Ada Aku Disini)

(Untuk membaca bagian pertamanya, "Ada aku disini" silakan lewat link ini: http://nurefye.blogspot.co.id/2015/12/ada-aku-disini.html?m=1 :D )

###

Hari yang terlalu cerah untuk bertemunya dua orang yang telah lama terpisah. Aku melihatmu kembali. Hari ini, ditempat ini, kamu nampak berbeda. Entah apa yang telah terjadi, kini aku tak lagi melihat semangat di matamu. Kamu, mendadak menjadi asing di mataku.

Aku menatapmu dari kejauhan. Baju lusuh yang kamu kenakan, serta levis sobek-sobek disekitar lutut itu, apakah benar itu kamu?. Kamu mengangkat sekarung beras di pundakmu yang kemudian kamu angkut dengan lesu ke dalam toko. Melihatmu seperti itu, aku merasa sakit di dada. Rasanya sangat tidak menyenangkan. Hal ini bukanlah yang kamu harapkan! Kemana perginya kamu yang dulu dengan semua mimpi, harapan, dan ambisimu?. Dengan berada disini, kamu menjauhkan dirimu dari impianmu.

Kamu keluar dari toko dengan tergesa. Sejenak, kamu menyeka keringat di dahimu. Aku merasakan ada dorongan yang begitu kuat untuk menghampirimu, entah mengapa, perlahan aku menghampirimu.

Kita berhadapan. Aku melihat kamu terkejut sekali, hingga membuatmu mundur beberapa langkah. Lantas, kamu kembali mengendalikan diri, dan tersenyum manis ke arahku. Aku menatapmu intens.

"Hai. Zea". Sapamu. Kaku sekali.

Aku diam, masih menatapmu.

"Kenapa bisa disini?". Ucapmu kemudian.

"Kenapa bisa disini?". Aku mengulangi. "Harusnya aku yang tanya itu". Ucapku pelan.

Kamu tertawa. Tawa yang dipaksakan.

"Kamu nggak akan ngerti, Zea..". Ucapmu.

"Hei!!!". Seorang pria paruh baya tiba-tiba berteriak ke arah kita. Dengan wajah penuh amarah, pria itu mengarahkan telunjuknya ke arahmu. Aku terkejut luar biasa, tapi nampaknya kamu biasa saja. Sepertinya kamu mengerti maksud pria paruh baya itu.

"Aku sibuk. Senang bertemu denganmu, Zea..". Ucapmu seraya berlalu.

Aku ingin mengucapkan banyak hal, tapi entah mengapa rasanya semuanya tersangkut di tenggorokan. Aku mendadak gagu sesaat. Aku menatap punggungmu. Setelah beberapa langkah, tiba-tiba kamu berbalik.

"Jika kita bertemu lagi, jangan saling menyapa. Anggap aku orang asing". Ucapmu tegas. Kamu kembali berbalik, dan berjalan memunggungiku.

Aku terpaku. Aku yakin, ini bukanlah hidup yang kamu inginkan. Aku merasa semakin tak karuan. Ternyata, perasaanku masih sama. Sama seperti saat kita SMA. Aku masih Zea yang dulu. Zea yang merasa sangat bahagia karena mempunyai partner sepertimu. Zea yang merasa sangat beruntung karena dipertemukan dengan seseorang sepertimu, seorang yang luar biasa. Aku tidak akan membiarkanmu menyerah.

Saat sore hari, saat kamu telah selesai melaksanakan tugasmu dan telah diberi upah, aku menghampirimu kembali. Kamu sedikit terkejut. Tapi kemudian kamu menunjukkan ekspresi datar, lalu melangkah begitu saja melewatiku. Aku berbalik dan menatap punggungmu.

"Fathan!".

Kamu berhenti, tanpa berbalik. Aku menghampirimu kembali.

"ITB? Masih impianmu, kan? Ayo lari lagi! Masih belum terlambat". Ucapku bersemangat.

"Kamu nggak ngerti, Zea..". Balasmu.

"Mau sampai kapan, hidup seperti ini? Aku yakin, ini bukan hidup yang kamu inginkan".

"Entahlah". Matamu menerawang jauh sekali. Aku tahu, kamu tengah berfikir banyak hal saat ini.

"Lain kali, jika kita bertemu lagi, kita harus benar-benar tidak saling menyapa". Katamu kemudian.

Aku terdiam. Kata-kata tidak sailing menyapa benar-benar melukai hati. Ingin sekali, saat ini juga aku menarik lenganmu dan membawamu kembali ke masa lalu, masa saat kita masih SMA, masa saat kamu masih menjadi seseorang yang luarbiasa di mataku, seseorang yang memukau dengan sejuta mimpi, harapan, dan ambisi. Aku benci saat melihatmu terpuruk seperti ini.

"Aku pergi". Katamu pelan. Kamu melangkah menjauh.

"Baik, hati-hati! Aku akan kembali, ah tidak, aku pasti kembali. Kita akan ke ITB sama-sama". Ucapku riang. Aku sudah bertekad, aku tidak akan membiarkanmu menyerah.

Aku menatap punggungmu. Aku tidak tahu apa yang tengah kamu fikirkan sekarang. Apakah kamu kesal? Atau malah bahagia? Entahlah.

09/07/16
Bab 2, "Masih ada aku"



Komentar

Postingan Populer