Batas Cerita - Epilog, Completed [Cerbung]
***
[Epilog]
Alam.
Lelaki
brengsek itu tidak pernah kembali. Dan Langit, entah bodoh atau setia, masih
sabar menunggunya.
Ini
adalah tahun keempat Langit menunggu Alam. Masih teringat dengan jelas di
memorinya, bahwa lelaki itu bilang akan segera kembali. Langit selalu
berpikiran positif, mungkin saja urusan lelaki itu belum selesai. Ia akan terus
menunggu lelaki itu.
Seperti orang bodoh.
***
Alam menghapus nomor Langit dari
daftar kontaknya. Ia cepat-cepat memasukkan kembali ponselnya ke saku bagian
dalam jas, saat beberapa orang berjalan memasuki ruangan.
Seorang
laki-laki paruh baya, seorang wanita paruh baya, dan seorang perempuan muda
masuk ke ruangan dengan senyum bahagia yang terus mengembang.
Mereka
adalah calon keluarga baru Alam –calon mertua, dan tunangannya.
Di
sebelah Alam, duduk seorang wanita muda –ibu tirinya. Dan mereka akan
membicarakan perihal pernikahan Alam dan perempuan muda itu.
Sepanjang
acara, Alam memaksakan diri untuk tersenyum. Namun, dadanya terasa sangat
sesak. Ia sangat rindu—
Kalimatnya
dalam hati terputus. Alam malu melanjutkan.
***
-Fin-
Komentar
Posting Komentar